Rem Karbon Ninja

Kamis, 06 November 2008

Rem Karbon Ninja

. Kamis, 06 November 2008

Salah satu perbedaan nyata antara motor masal yg diproduksi dgn motor khusus balap Contohnya yaitu ZX-RR adalah versi racing menggunakan piringan disk/rem yg terbuat dari karbon. Ada beberapa alasan mengapa pada versi racing digunakan sistem pengereman dgn bahan karbon & bukan menggunakan bahan tradisional dari besi tempa/baja seperti yg umumnya digunakan pada motor umum.


Pertama, piringan rem karbon telah terbukti memiliki bobot yg lebih ringan dibandingkan dgn bahan lain seperti besi tempa/baja. Tapi seberapa besar sih pengaruh dietnya bila menggunakan piringan dgn bahan karbon?apalagi bahan seperti ini harus ditebus dgn biaya selangit alias muuaahaal. Menurut penjelasan Koordinator Teknik Kawasaki Racing Team, Naoya Kaneko…..dgn pemakain piringan karbon ternyata diet yg dihasilkan lumayan berpengaruh loh!alias bobotnya lumayan signifikan berkurang.

Sebuah piringan baru yg terbuat dari baja memiliki bobot sekitar 1,6 kg, sementara piringan karbon hanya butuh bobot 800g saja buat numpang duduk di sebelah roda motor..jadi bisa dibilang bobotnya ½ kali lebih enteng dari bahan piringan biasa. Trus apa lagi donk pengaruhnya?jadi dgn bobot yg lebih enteng ½ kali dari piringan biasa…maka motor pun bisa diet dg sukses karna penggunaan piringan karbon menekan bobot di bagian depan lebih enteng 1,6 kg!tapi catat yah itu untuk motor sport dgn dua piringan cakram di roda depan.

Tapi bukan hanya piringan aja loh yg bisa dirampingin bobotnya…..karna dgn piringan karbon keuntungan lain adalah tidak perlu menggunakan plat sebagai dudukannya sehingga tentu akan menambah enteng lg bobotnya……swiiingg. Penurunan bobot akan mengakibatkan kemudahan ketika pengendara motor berusaha mengubah haluan/menggerakkan haluan motor ke kanan atau ke kiri…alias jd lebih enak klo mo nyelap-nyelip di kemacetan hehehe….

Piringan karbon jg meningkatkan baik itu kinerja pengereman & konsistensi pengereman. Bila menggunakan piringan baja maka kemampuan pengendara untuk merasakan kinerja rem akan berbedaex: bila diawal lomba rem masih terasa pakem namun diakhir lomba akan terasa berkurang kepakemannya, namun tidak demikian bila menggunakan piringan karbon…..jd perasaan pengendara untuk merasakan kemampuan pengereman akan tetap konsisten….bahasa gaulnya remnya terasa tetap kepegang….tentu ini akan menguntungkan untuk seorang pembalap karna akan menentukan bagaimana ia harus bereaksi terhadap titik-titik pengereman.

Tapi piringan karbon bukannya tanpa cacat jg lo. Kekuatan pengereman baru akan terasa bila piringan dan kampas telah mencapai temperatur idealnya, dimana hal itu ditentukan oleh kondisi di sekitarnya….kemungkinannya antara 450-670 °C. Kampas serta piringan akan semakin cepat panas, namun perhatian ekstra diperlukan ketika pembalap sedang menjalani lap pemanasan serta beberapa tikungan awal setelah start

Pada trek balap yg lebih cepat atau memiliki tikungan sedikit, dimana rem jarang digunakan atau jarang digunakan sampai kemampuan maksimalnya, maka suhu piringan akan menjadi dingin karena terpaan angin. Untuk mengatasi masalah hilangnya suhu ideal ini, beberapa tim menyelubungi piringan rem depan untuk meningkatkan respon pengereman pada temperatur lingkungan disekitarnya yg rendah. Penutup rem tersebut tidak berfungsi untuk mempertahankan panas/suhu ideal pada rem karbon namun sifatnya hanya memperlambat proses pendinginan yg disebabkan karena hembusan angin disekitarnya. Namun kelemahan terbesar dari piringan rem karbon adalah tidak akan dapat bekerja ketika basah, karena piringan rem akan menjadi dingin dg cepat yg disebabkan karena terkena air. Oleh sebab itu bila turun hujan maka mekanik akan mengganti piringan karbon dg piringan rem yg konvensional. Dan karena butuh penggantiansehingga tentu akan masuk ke pit & butuh waktu…..maka tentu saja hal ini akan menjadi pemikiran para mekanik & tim untuk menyiasatinya.

Proses manufaktur dalam memproduksi piringan rem karbon & kampasnya adalah suatu hal yg rahasia karena hal ini biasanya dilakukan dg campur tangan pihak militer. Seperti halnya mobil & sepeda motor, sistem pengereman karbon biasanya digunakan pula pada pesawat tempur yg canggih & rahasia sifatnya sehingga tidak akan dipublikasikan proses pembuatannya. Yang tersisa dari kerahasiaan proses pembuatan karbon adalah bahwa material mentah yg digunakan untuk piringan rem & kampasnya diolah menggunakan proses penyimpanan asap/uap karbon didalam oven khusus. Kepadatan dari karbon merupakan faktor penting yg berhubungan dg performanya & oleh karenanya diawasi dg hati2 selama proses pembuatannya.

Untuk memproduksi kepadatan karbon yg ideal dimana akan dihasilkan piringan & kampas rem membutuhkan waktu kurang lebih 12 minggu, & tentu itu menjelaskan mengapa sistem pengereman karbon sangat mahal…..mao tau harganya?sekitar 10.000 Euro (kira-kira sejumlah Rp.118.000.000!!dgn kurs Euro berkisar Rp.11.800).
Sumber : Kawasaki Racing Team

Image and video hosting by NIC'S malang

Image and video hosting by NIC'S malang

Image and video hosting by NIC'S malang

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ARTIKEL BLOGNYA CPY PASTE YAHHH MEMALUKAN BUAT SENDIRI DONG ARTIKELNYA
DASAR PLAGIATOR

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com